Kucipta puisi di pagi yang dini
Kutuang kedalamnya syair puja-puji
Berharap seberkas cahaya mata jatuh mengeja
Agar bisa merasa betapa aku mencinta
Syairannya terangkai penuh cinta
Alunannya irama gema asmara
Sudilah kiranya puan membaca
Selami makna segenap rasa
Kucipta kembali puisi di pagi yang dini
Bukan sekedar kumpulan kata imaji
Bukan pula kumpulan kata yang tak berarti
Tapi ungkapan perasaan dari dalam hati
Tentang cinta yang tulus suci
Untukmu raga rupa bidadari
Penghuni singgasana hati
Bertahtalah abadi
Senin, 11 November 2013
Kamis, 22 Agustus 2013
BILA ESOK ITU MASIH ADA
Bila esok itu masih ada
Tetaplah kau disana
Di sebuah hari yang dinanti
Agar kisah ini tak seperti pelangi
Bila esok itu masih ada
Kuingin kau tetap disana
Menggenggam rindu membara
Memijak bumi tanpa lelah
Tetaplah kau disana
Di sebuah hari yang dinanti
Agar kisah ini tak seperti pelangi
Bila esok itu masih ada
Kuingin kau tetap disana
Menggenggam rindu membara
Memijak bumi tanpa lelah
Rabu, 21 Agustus 2013
TENTANG PAGI
Pagi itu...
Sungguh pilu dan piatu
Saat cintaku jatuh
Tepat di lembah matamu yang sayu
Pagi itu...
Mentari terjaga menahan haru
Seakan enggan menyinari langit biru
Awan pun diam tak berarak menahan segala gerak
Seakan mengerti akan segala risalah hati
Sungguh pilu dan piatu
Saat cintaku jatuh
Tepat di lembah matamu yang sayu
Pagi itu...
Mentari terjaga menahan haru
Seakan enggan menyinari langit biru
Awan pun diam tak berarak menahan segala gerak
Seakan mengerti akan segala risalah hati
SEBUAH HARAP
Terpaku dalam kegundahan hati
Terasa tak mampu melawan hari
Detik berganti seakan tak berarti
Malam berlalu tanpa hiasan mimpi
Kemana perginya semangat diri
Dimana kiranya penawar luka perih
Ribuan hari-hari tlah dilalui
Semangat patah hilang tak berganti
Terasa tak mampu melawan hari
Detik berganti seakan tak berarti
Malam berlalu tanpa hiasan mimpi
Kemana perginya semangat diri
Dimana kiranya penawar luka perih
Ribuan hari-hari tlah dilalui
Semangat patah hilang tak berganti
Kamis, 30 Mei 2013
MENUNGGU (Initial Q)
Aku yang menunggumu ribuan detik waktu
Menunggu langkahmu mendekat kepadaku
Menunggu mata indahmu tertuju padaku
Menunggu bibir indahmu mengucap sesuatu
Aku menunggumu...Q
Lalu...
Waktu terus saja berlalu
Dan aku masih menunggu
Menunggu tanganmu mengelus pipiku
Membelai rambutku
Melingkarkannya di bahuku
Memberi semangat hidup padaku
Itu yang aku tunggu darimu...Q
Menunggu langkahmu mendekat kepadaku
Menunggu mata indahmu tertuju padaku
Menunggu bibir indahmu mengucap sesuatu
Aku menunggumu...Q
Lalu...
Waktu terus saja berlalu
Dan aku masih menunggu
Menunggu tanganmu mengelus pipiku
Membelai rambutku
Melingkarkannya di bahuku
Memberi semangat hidup padaku
Itu yang aku tunggu darimu...Q
TULISAN UNTUK LIE'
Lik...
Apa kabar dengan engkau yang di sana
Adakah kau kini nikmati bahagia dan tawa ceria
Ataukah masih bergelut dalam lumpur luka
Dari kisah-kisah cinta yang kau tuai dengan airmata???
Lik...
Meski tak sekali pun bertemu muka
Suaramu pun baru sekali singgah ditelinga
Tapi entah mengapa engkau terasa dekat
Seakan jarak dan waktu tak menjadi sekat
Apa kabar dengan engkau yang di sana
Adakah kau kini nikmati bahagia dan tawa ceria
Ataukah masih bergelut dalam lumpur luka
Dari kisah-kisah cinta yang kau tuai dengan airmata???
Lik...
Meski tak sekali pun bertemu muka
Suaramu pun baru sekali singgah ditelinga
Tapi entah mengapa engkau terasa dekat
Seakan jarak dan waktu tak menjadi sekat
Rabu, 15 Mei 2013
Selasa, 14 Mei 2013
@djinggalara
KEHIDUPAN
Dan pada akhirnya, segala yang
terjadi adalah yang tertakdir dalam kehidupan kita. Jalani semua meski terkadang
tak kita inginkan. Karena “Hidup yang sebenar-benarnya hidup adalah sekarang,
saat kita merencanakan segala yang akan kita lakukan”. Hidup ini hanyalah
proses pencarian yang tak terbatas, tapi dalam proses tersebut ada beberapa hal
yang tak pernah bisa kita perhitungkan. “Perhitungkanlah yang di depan, dan
belajarlah menerima kenyataan”.
PERJUANGAN
“Perjuangan tak ada yang sia-sia”.
Dikatakan sebuah perjuangan jika memiliki sebuah tujuan, bukan berarti jika tak
mencapai tujuan bukanlah sebuah perjuangan. Karena, “Perjuangan tak dinilai
dari sebuah hasil akhir, tapi dari sebuah proses”.
Sabtu, 27 April 2013
LYDIANA 2
Sepi mengalir menelusuri dinding tembok yang dingin
Tempat dia sunyikan luka paling menyakitkan
Kisah cintanya berakhir menyedihkan
Kala dia tak bisa menemui kebahagiaan
Empat dinding yang mengelilingi membisu
Langit-langit abu-abu nampakkan haru
Dia berbaring dengan tatap mata yang nanar
Memandang kosong sudut-sudut yang samar
Tempat dia sunyikan luka paling menyakitkan
Kisah cintanya berakhir menyedihkan
Kala dia tak bisa menemui kebahagiaan
Empat dinding yang mengelilingi membisu
Langit-langit abu-abu nampakkan haru
Dia berbaring dengan tatap mata yang nanar
Memandang kosong sudut-sudut yang samar
Minggu, 14 April 2013
KU INGIN KAU KEMBALI
Lihatlah aku disini
Meringis menahan perih luka hati
Menangis memanggul derita sendiri
Sejak jejakmu menjauh pergi
Tapi tak pernah aku sesali
Kita tertakdir seperti ini
Hanya saja harapku inginkanmu kembali
Mengisi relung terdalam hati ini
Meringis menahan perih luka hati
Menangis memanggul derita sendiri
Sejak jejakmu menjauh pergi
Tapi tak pernah aku sesali
Kita tertakdir seperti ini
Hanya saja harapku inginkanmu kembali
Mengisi relung terdalam hati ini
LYDIANA
Setahun dia mengurung diri
disana
Hanya sepi setia menemaninya
Kala bercerita pada dinding dan cermin tua
Tentang cintanya yang terhalang beda
Setahun dia menggenggam luka
Menahan perih sesaknya dada
Meniti hari tanpa tawa ceria
Lewati waktu tanpa rasa
Hanya sepi setia menemaninya
Kala bercerita pada dinding dan cermin tua
Tentang cintanya yang terhalang beda
Setahun dia menggenggam luka
Menahan perih sesaknya dada
Meniti hari tanpa tawa ceria
Lewati waktu tanpa rasa
PAGI INI, HUJAN LAGI, DINGIN LAGI
Pagi ini,
Hujan lagi,dingin lagi
Tak ada sinar mentari
Dan kicauan burung kenari
Di reranting mahoni
Pagi ini,
Hujan lagi,Dingin lagi
Tak ada embun di pucuk melati
Hanya rindu di puncak hati
Hujan lagi,dingin lagi
Tak ada sinar mentari
Dan kicauan burung kenari
Di reranting mahoni
Pagi ini,
Hujan lagi,Dingin lagi
Tak ada embun di pucuk melati
Hanya rindu di puncak hati
AKU INGIN BERHENTI
Aku ingin berhenti
Kumpulkan aksara-aksara mati
Merangkainya jadi kata penuh arti
Menggubahnya ke dalam puisi
Aku ingin berhenti
Menulis kisah-kisah peri
Beryanyi kidung bidadari
Bersajak tentang mati
Kumpulkan aksara-aksara mati
Merangkainya jadi kata penuh arti
Menggubahnya ke dalam puisi
Aku ingin berhenti
Menulis kisah-kisah peri
Beryanyi kidung bidadari
Bersajak tentang mati
DULU, KINI DAN NANTI
Dulu. . .
Kita tak mampu ungkapkan cinta
Hanya diam tanpa kata
Membisu tanpa suara
Kini. . .
Kita kembali bertemu
Cinta pun bersatu
Erat di genggaman waktu
Lekat di jarak yang jauh
Kita tak mampu ungkapkan cinta
Hanya diam tanpa kata
Membisu tanpa suara
Kini. . .
Kita kembali bertemu
Cinta pun bersatu
Erat di genggaman waktu
Lekat di jarak yang jauh
LAST LOVE
Cinta pun luruh dari pohon masa
Kala tatap kembali bersua
Hadirkan kenangan sebuah masa
Saat kita tak mampu berkata cinta
Kini kau ada dan sungguh nyata
Harapku milikimu slamanya
Sampai tua termakan usia
Sampai akhir menutup mata
Kala tatap kembali bersua
Hadirkan kenangan sebuah masa
Saat kita tak mampu berkata cinta
Kini kau ada dan sungguh nyata
Harapku milikimu slamanya
Sampai tua termakan usia
Sampai akhir menutup mata
KETIKA KATA BERTANYA
Ketika kata bertanya.
Adakah kini kau pecinta?
Ku jawab saja iya.
Karena kini ku bahagia
Ketika kata bertanya.
Tidakkah kau jera?
Ku jawab saja iya.
Karena kini ku tertawa.
Adakah kini kau pecinta?
Ku jawab saja iya.
Karena kini ku bahagia
Ketika kata bertanya.
Tidakkah kau jera?
Ku jawab saja iya.
Karena kini ku tertawa.
KU PANGGIL ENGKAU BIDADARI
Ku panggil engkau bidadari
Meski banyak yang iri
Karena tak ku pungkiri
Kau mengambil satu tempat di hati
Ku panggil engkau bidadari
Meski tak lewati tangga pelangi
Namun hadirmu sungguh berarti
Hiasi hariku penuh warna-warni
Meski banyak yang iri
Karena tak ku pungkiri
Kau mengambil satu tempat di hati
Ku panggil engkau bidadari
Meski tak lewati tangga pelangi
Namun hadirmu sungguh berarti
Hiasi hariku penuh warna-warni
BIJAK CINTA
Saat kau bahagia dengannya
Aku hanya tersenyum menahan luka
Itu karena cinta
Kadang butuh sandiwara
Saat kau bermanja di bahunya
Aku hanya tersenyum lalu palingkan muka
Itu karena cinta
Kadang butuh pura-pura
Aku hanya tersenyum menahan luka
Itu karena cinta
Kadang butuh sandiwara
Saat kau bermanja di bahunya
Aku hanya tersenyum lalu palingkan muka
Itu karena cinta
Kadang butuh pura-pura
Senin, 11 Maret 2013
TAK PERLU IKUT TERLUKA
Katakanlah...
Kau ingin dengarkan cerita apa?
Adakah tentang senja yang indah?
Ataukah jingga yang terluka?
Mendekatlah...
Dan nikmati sepenggal kisah di ujung senja
Yang bertabur tetesan airmata
Yang berderai sepanjang masa
Kau ingin dengarkan cerita apa?
Adakah tentang senja yang indah?
Ataukah jingga yang terluka?
Mendekatlah...
Dan nikmati sepenggal kisah di ujung senja
Yang bertabur tetesan airmata
Yang berderai sepanjang masa
ADALAH KAU....KEKASIHKU
Adalah kau...kekasihku
Serupa embun di kuntum memerah
Mewarnai pagiku yang biru
Dengan senyum paling merekah
Adalah kau...kekasihku
Yang tiada lelah aku tunggu
Luruhlah dalam pangkuanku
Hapuskan segala desah rinduku
Serupa embun di kuntum memerah
Mewarnai pagiku yang biru
Dengan senyum paling merekah
Adalah kau...kekasihku
Yang tiada lelah aku tunggu
Luruhlah dalam pangkuanku
Hapuskan segala desah rinduku
Langganan:
Postingan (Atom)