Senin, 11 November 2013

TERUNTUK SEBUAH NAMA

Kucipta puisi di pagi yang dini
Kutuang kedalamnya syair puja-puji
Berharap seberkas cahaya mata jatuh mengeja
Agar bisa merasa betapa aku mencinta

Syairannya terangkai penuh cinta
Alunannya irama gema asmara
Sudilah kiranya puan membaca
Selami makna segenap rasa

Kucipta kembali puisi di pagi yang dini
Bukan sekedar kumpulan kata imaji
Bukan pula kumpulan kata yang tak berarti
Tapi ungkapan perasaan dari dalam hati

Tentang cinta yang tulus suci
Untukmu raga rupa bidadari
Penghuni singgasana hati
Bertahtalah abadi